Selamat Datang

Forum Silaturahim Tim Riset PC IMM Malang 2014
Home » » Urgensi Penelitian

Urgensi Penelitian

Dua tahun terakhir ini, saya mengamati lemahnya penonjolan urgensi penelitian dalam skripsi mahasiswa. Seringkali jika saya menyarankan agar mahasiswa menuangkan ini di paragraf terakhir sub-bab latar belakang atau pada sub-bab rumusan masalah, mahasiswa menganggap saran ini sebagai tuntutan yang sulit dipenuhi. Saya “memaksakan” saran ini karena urgensi penelitian ini akan menginformasikan apakah penelitian perlu dilakukan atau tidak.

Apa urgensi penelitian itu?

Sebenarnya, definisi yang jelas tentang hal ini tidak ada. Secara intuitif, urgensi penelitian ini dapat dikembangkan dari arti kata “urgensi”, yakni tingkat pentingnya (kepentingan). Urgensi penelitian dapat dikatakan sebagai tingkat pentingnya melakukan penelitian. Analog dengan kehidupan sehari-hari, sesuatu akan dapat dikatakan urgen jika sesuatu tersebut tidak ada atau tidak dilakukan atau semacamnya maka hasil optimal atau terbaik tidak dipeoleh. Misalnya, pada masa ujian tengah/akhir semester, belajar lebih intens bagi mahasiswa adalah sesuatu yang urgen karena kalau hal tersebut tidak dilakukan maka hasil ujian tidak akan optimal.

Serupa dengan hal tersebut, dalam penelitian (termasuk skripsi), kegiatan meneliti akan dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika pelaksanaan kegiatan tersebut akan memberikan hasil yang bermanfaat. Dengan kata lain, suatu kegiatan penelitian dikatakan urgen jika output penelitian dapat menyelesaikan masalah secara strategis.

Masalah penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis penelitian yang akan dilakukan. Untuk penelitian murni/akademis, masalah dapat dikaitkan dengan upaya untuk memverifikasi teori atau upaya untuk menemukan teori baru. Untuk penelitian terapan, masalah dapat dikonotasikan sebagai permasalahan yang dihadapi masyarakat/lembaga dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu penelitian dapat dikatakan memiliki urgensi yang tinggi jika output penelitian (atau simpulan penelitian) mampu memverifikasi teori atau menemukan teori baru, untuk penelitian murni/akademis, atau mampu menyelesaikan problematika riil masyarakat, untuk penelitian terapan.

Apa yang salah dengan skripsi mahasiswa ?

Fenomena umum yang dihadapi mahasiswa dalam kaitannya dengan urgensi penelitian adalah ketidakmampuan mahasiswa menyatakan urgensi penelitian dalam suatu paragraf secara baik.  Mereka seringkali memiliki topik skripsi yang menarik tetapi gagal menyatakan urgensinya. Berdasarkan pengalaman, kemampuan untuk menggagas urgensi penelitian dapat dimulai dari dua point berikut:

a.       Kenali output penelitian yang akan diperoleh. Meskipun penelitian belum dilakukan, output penelitian dapat diprediksi dari jawaban dari pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Misalnya, jika rumusan masalahnya adalah “apa karakteristik manajerial dari praktek bisnis pada agroindustri perikanan di Kabupaten Jember ?”, output penelitian yang akan diperoleh nantinya adalah identifikasi karakteristik manajerial dari praktek bisnis pada obyek penelitian. Seringkali, mahasiswa tidak mampu mengenali output penelitan pada waktu topik skripsi disusun atau bahkan pada saat proposal penelitian dikembangkan.

b.      Renungkan masalah apa yang bisa diselesaikan dengan output ini. Begitu output penelitian dikenali, peneliti dapat mulai melakukan telaah kritis yang berkaitan dengan apa yang bisa diselesaikan dengan output penelitian tersebut. Peneliti bisa saja menemukan beberapa poin masalah yang dapat diselesaikan jika output penelitian diperoleh. Tentunya, peneliti sebaiknya berfokus pada masalah yang bersifat strategik saja.

Selamat Mencoba!

0 komentar:

Posting Komentar